Jumat, 26 Oktober 2012

PERILAKU KONSUMEN


PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari,
menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap untuk
memuaskan kebutuhan mereka.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang
terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diinginkan demi kepuasan mereka.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor
eksternal dan faktor internal
a.Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial,
kebudayaan, strategi marketing, dan kelompok referensi. Kelompok referensi sendiri
merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap
dan perilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam
pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota
kelompok referensi sering menjadi penyebar dan pengaruh dikalangan masyarakat dalam
hal selera konsumsi sehingga menyebabkan sebagian besar kalangan masyarakat
mengikuti selera dari anggota kelompok tersebut dan menimbulkan keseragaman dalam
perilaku konsumsi dikalangan masyarakat.
b.Faktor Internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi,
sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar adalah perubahan dalam perilaku
seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia
diperoleh dari mempelajari sesuatu atau pengalaman.

Pendekatan Perilaku Konsumen
a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan
kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan
menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin
besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat
pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada
individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium
atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya
mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri
dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal
utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari
mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah
perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang
dikonsumsiAsumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:
1.Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan
batasan pendapatannya.
2.Berlaku hukum Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal
akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus
menerus.
3.Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan
konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka
tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
4.Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari
tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai
uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
5.Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari
sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang
dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh
tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.
b.Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach
Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk
diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang
diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori
ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua)
macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari
pendekatan ini adalah:
1.Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan
batasan pendapatannya.
2.Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi
kegunaannya.
3.Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang
untuk memenuhi kebutuhannya.
4.Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus
berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk
memenuhi kebtuhan mereka.
5.Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih
disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
6.Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih
disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C
Persaman dan perbedaan:
Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam
mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang
tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)
Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan
dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat
dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang
dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan
analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .

1 komentar: